Selasa, Mei 26, 2009
Kerinduan warga maupun wisatawan domestik dan manca negara akan nuansa tempo dulu Kota Malang, akan segera terobati. Pasalnya, even budaya tahunan Malang Kembali IV yang bertitel Malang Tempo Dulu akan digelar 21-24 Mei mendatang di sepanjang Ijen Boulevard.
Dalam penyelenggaraan di tahun ke-empat ini, warga maupun wisatawan akan melihat kehidupan Kota Malang di tahun 1938-1958. Mulai dari aktivitas keseharian seperti bercocok tanam, aktivitas industri rakyat, pendidikan rakyat, seni dan budaya yang berkembang, hingga perjuangan.
Kadisbudpar Kota Malang, Dra Rr Diana Ina Wahyu Hidayati MSi menjelaskan, dipilihkan rentan waktu 1938-1958 dalam Malang Tampo Dulu 2009 ini memiliki maksud tertentu.
Dalam masa ini, Kota Malang pernah berada dalam kondisi status quo atau kekosongan pemerintahan. Tetapi meski
saat itu tidak ada pemerintahan yang berkuasa, Kota Malang tetap kondusif.
‘’Untuk penyelenggaraan Malang Tempo Dulu 2009 hingga dua tahun ke depan, kami memilih rentan waktu 1938-1958. Di tengah jeda tahun tersebut pernah terjadi kekosongan pemerintahan di Kota Malang. Meski demikian tidak pernah terjadi kekacauan di Malang,’’ ungkap Diana, kemarin.
Panitia penyelenggara menjanjikan gebyar Malang Tempo Dulu akan lebih berwarna. Tak sekedar menampilkan diorama-diorama tentang kehidupan Kota Malang beberapa dekade lalu, dalam Malang Tempo Dulu kali ini, panitia akan menyajikan peragaan hidup aktivitas masyarakat Malang. Sehingga pengunjung Malang Tempo Dulu akan mendapat ilmu sekaligus pengalaman yang berbeda.
Dalam even akbar ini terbagi lima zona yang dapat dinikmati pengunjung, yakni Zona Wayang, Zona Perjuangan, Zona Industri Rakyat, Zona Pendidikan Rakyat dan Zona Mata Rantai.
Tiga panggung yang diisi dengan berbagai pentas rakyat didirikan di tiga titik. Dan seperti penyelenggaraan sebelumnya, ada lima pasar, yakni Pasar Pon, Pasar Kliwon, Pasar Wage, Pasar Legi dan Pasar Pahing, yang menyajikan deretan stan makanan, jajanan, minuman dan benda-benda tempo dulu.
Ketua panitia penyelenggara, Dwi Cahyono dari Yayasan Inggil mengatakan, dalam penyelenggaraan Malang Kembali ke-empat ini, warga Kota Malang patut berbangga hati.
Pasalnya even yang selalu dinanti-nanti ini akan dijadikan pilot project nasional sebagai salah satu bentuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
‘’Pada opening ceremony nanti, dijadwalkan dewan kesenian dari 33 provinsi di Indonesia akan hadir untuk melihat pelaksanaan even Malang Tempo Dulu. Mereka akan mempelajari apa saja yang ditampilkan dalam ajang ini karena Malang Tempo Dulu telah ditunjuk sebagai percontohan nasional untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia,’’ kata Dwi Cahyono yang juga owner RM Inggil.
Label: Malangku
0 komentar:
Posting Komentar